Search

Sabtu, 12 Februari 2011

Its not too Late Part 1

Anyyeong , ini FF pertama ku , masih sangaaat GaJe , jadi mohon banget komentar nya , kalau ada yang salah atau apa , mian dan tolong dikasi tau .
Gomawo :*


Author POV

Aku mengusap peluh yang membahasi dahi jinkii sambil tersenyum geli , jinkii kekasihku sejak setahun yang lalu seorang penyanyi solo terkenal, yang saat pertama kali mengenalku karena koper kami tertukar di bandara, saat aku pulang berlibur dari bali bersama kedua orang tuaku , seharian dia membantuku memindahkan barang-barang dari rumah lamaku ke apartemen baruku, apartemen ini ku beli dengan harga sangat murah dari hasil uang tabunganku dari seorang nenek yang ingin tinggal bersama cucu nya , lumayanlah setelah kepergian orang tuaku , aku sangat tidak ingin tingal di rumahku yang dengan penuh kenangan manis bersama mereka.
Tanpa sadar aku pun melamun mengingat hari itu , hari dimana kedua orangtuaku meninggalkanku untuk selamanya..

___FlashBack___
Aku mematut diriku didepan cermin di ruang ganti aula tempat akan diadakan wisudaku , satu persatu teman-temanku sudah pergi menuju aula utama tempat diadakan pesta wisuda untuk angkatanku.
Sesekali aku melirik ke jam tangan mungil yang melingkar di pergelangan tanganku , hadiah dari jinkii tentunya ;) aku gelisah , seharusnya umma dan uppa ku sudah hadir disini sejak setengah jam yang lalu , tapi kenapa sampai sekarang mereka belum memberi kabar.
Tidak lama kemudian terdengar suara dari pengeras suara bahwa para calon wisudawan harus sudah berada di aula utama. Dengan setengah berlari aku bergegas menuju aula utama , tak ku hiraukan orang yang memandangku aneh karena mengangkat hanbok ku hingga selutut.

Aku duduk di barisan terdepan dari calon wisudawan , tapi hatiku begitu miris karena aku gagal meraih predikat summa cum laude,yang ternyata didapatkan oleh musuh bebuyutanku Kim Kibum , yang kini dengan sombongnya duduk disampingku sambil berusaha memancing keributan denganku.
Aku tidak menanggapi bercandaannya yang terkadang kelewat konyol , bukannya aku sedang memperhatikan dekan ku yang sedang berpidato kelewat lama , tapi pikiranku tertuju pada satu , kedua orang tuaku belum datang !! aku memaki dalam hati , mengapa bisa mereka terlambat di acara sepenting ini di dalam hidupku.

“umma..appa..dimana kalian..” desahku jengkel sambil menekan tombol handphone ku dengan kasar..
saat aku sedang kesal seperti itu , aku merasa seperti ditatap seseorang..lalu aku pun menoleh ke sebelah kananke “KIBUM , BISAKAH KAU BERHENTI MENATAPKU SEPERTI ITU !!”
aku marah dan sangat galau , tapi kibum , atau orang biasa memanggilnya key malah menatapku cengengesan , aku benci ditatap seperti itu , sudahlah aku kembali mengikuti upacara wisudaku dengan hati yang masih gelisah.

Kim Kibum POV
Hari ini upacara wisudaku dan aku mendapatkan predikat summa cum laude , pasti di surga sana umma bangga padaku , ujarku sambil tersenyum sendiri.
Suara-suara membosankan ini mengingatkanku kalau sekarang aku masih ada di aula tempat upacara wisudaku , aku sudah duduk di tempat yang sudah disediakan khusus untuk wisudawan” terbaik , termasuk salah satunya musuh bebuyutanku , hyo rii yang seharusnya menempati kursi disebelahku yang kini masih kosong.
Aku galau menunggu kedatangannya , tapi tidak mungkin dia tidak datang , meskipin dia tau aku mengalahkan dia , gadis itu akan tetap datang dan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi untuk menunjukkan dia tak pernah kalah dariku.
Tidak lama kemudian aku melihat seorang gadis berlari kecil menyebrangi ruangan aula yang besar dan ramai menuju ke arahku , gadis itu sungguh cantik walaupun dengan hanbok yang diangkat setingi lutut untuk memudahkan dia berlari , haha dia sungguh membuatku tergila-gila.
Seperti biasa , gadis itu hyo rii tidak pernah melempar senyum manisnya padaku , tetapi aku sudah biasa mendapatkan cengiran jahil atau tatapan sinis seperti saat ini saat aku berhasil mengalahkan dia dalam hal apapun.

Hyo rii menghempaskan tubuhnya ke kursi disebelahku , aku memperhatikannya lekat-lekat tapi dia tak menatapku , dia hanya menekan tombol handphone nya dengan kasar , pasti dia sedang gelisah , aku mencoba mengganggunya , tapi tidak dia hiraukan..ya sudah aku hanya bisa memperhatikannya , wajahnya yang manis , kulitnya yang sawo matang tanpa dihinggapi satupun jerawat dan bibirnya yang merah alami , basah karena pulasan lipgloss yang aku tahu tidak akan pernah ketinggalan di tas nya.
Kalau sudah memperhatikannya seperti ini , pasti khayalanku akan terbang jauh seperti biasanya..bibirnya yang manis itu menempel di bibirku sedangkan aku berada diatas tubuhnya , bermain-main dengan segala yang ada pada hyo rii , sedangkan dia tergeletak pasrah sambil tersenyum padaku dengan senyuman manisnya yang biasa dia tampakkan pada jin kii , kekasihnya.
Sedang asik melamun aku dikagetkan oleh bentakan kasarnya yang sudah kuhafal diluar kepala “KIBUM , BISAKAH KAU BERHENTI MENATAPKU SEPERTI ITU !!” aku terbangun dari lamunanku , saat ku sadar gadis cantikku sudah menatapku marah , namun dia tidak berkata apa-apa lagi.
Sampai upacara wisuda berakhir aku memperhatikan hyo rii , dia sendirian .. hemm orang tuanya ? Jin kii kebanggaannya tidak ada yang datang , hyo rii ku hanya berdiri di depan aula yang sudah sepi.

Ingin sekali aku menawarkan tumpangan atau sekedar meminjamkan jaketku kepada dia , yang sudah pasti di tolaknya , tapi aku memberanikan diri untuk menghampirinya .

Author POV
aku masih berusaha menghubungi nomor orang tuaku , tapi nomor keduanya tidak aktif , bahkan jin kii pun sudah menyuruhku pulang , jin kii tidak bisa datang hari ini karena dia sedang mengadakan konser solo di luar kota.
Aku terdiam didepan pintu aula , pandanganku nanar melihat sekelilingku yang sudah sepi , malam bertambah larut namun aku masih bingung..aku melihat key dan dia juga sedang melihat ke arahku , angin yang bertiup kencang membuat rambut key acak-acakan , namun malah menambah keren dirinya , hah ? Key .. keren ?? aku langsung menjitak kepalaku sendiri karena berpikir demikian , tidak lama kemudian key pun berjalan ke arahku

“ Hyo rii , orang tuamu tidak datang ?”tanyak Key lembut
“ohh,tidak..entahlah..padahal mereka sudah bilang akan berusaha datang” jawab hyori tanpa mengalihkan pandangannku dari layar hp.
“Ohh..emm..apakah kau mau ku antar pulang ? Sudah malam dan sangat dingin”
“kau bisa mati beku disini” lanjut key

Oh tuhan , terimakasih kau telah mengirim malaikat untuk mengantarku pulang. Aku sebenarnya gengsi untuk mau diantar pulang olehnya , namun keadaan memaksaku , mana angin bertiup kencang sekali , ahh aku baru ingat sekarang sudah memasuki musim dingin.

“Hmm..Terimakasih key” jawab hyo rii sambil tersenyum manis

Key POV

Ahh ini pertama kalinya dia tersenyum semanis ini kepadaku , biasanya aku hanya mendapatkan lirikan sinisnya saja , secara reflek aku pun menggandeng tangannya untuk menuju mobilku yang ku parkir tidak jauh dari depan aula.
Tetapi hyo rii melepas pegangan tanganku , dan wajahnya kembali jutek seperti biasa.
“sebaiknya kau langsung mengantarku pulang dan jangan macam-macam!” kata hyo rii
Aku salah tingkah namun tetap berusaha tersenyum , dia mau ku antar pulang saja sudah bagus.
Pikirku dalam hati.
Di salam mobil , kami sama-sama terdiam , bingung harus berkata apa , karena ini pertama kalinya aku dan hyo rii begitu dekat tetapi dalam kondisi canggung dan tidak saling menyumpah atau memaki.
Tiba-tiba dering hp memecah suasana hening . Lagu the name I loved dari onew *tentu saja* mengalun lembut dari ponsel hyo rii.
Dengan segera hyo rii meraih ponsel nya.

Author POV

Tumben , aku sangat canggung berada disamping key , kami bersebelahan tapi tidak saling berbicara , namun tiba-tiba ponsel ku berdering..
kuraih ponselku , ahh nomornya tidak ku kenal . Aku malas mengangkatnya tapi sepertinya penting.
“yeobseo..”
“yeobseo..dengan lee hyo rii ?”
“ne..siapa ini ?”
“kami dari seoul hospital , orang tua anda baru saja mengalami kecelakaan mobil , apakah anda bisa segera kesini ?”
“haa ? Benarkah ?? bagaimana kondisi mereka ?” tanyaku kaget
“mereka kritis , tapi kami akan berusaha semampu kami,
“anyeonghaseo ” jawab wanita di seberang sana pendek.
“anyeong...”jawabku terbata-bata

Aku shock mendengar kabar itu , ternyata ini jawaban dari perasaan ku yang tidak enak , tidak terasa air mata ku pun mengalir .. aku takut , aku sangat takut kehilangan mereka..
aku bingung harus bagaimana , aku hanya menangis , sampai tangan hangat key mengelus pipi ku dan aku baru sadar kalau ini masih di mobil key , namun mobilnya sudah berhenti..

“kamu kenapa hyo rii ?”
“kenapa setelah menerima telepon , kamu langsung menangis ? Ada apa ?” tanya key

Aku bisa melihat kekhawatiran di matanya , oh seandainya aku bukan milik jin kii..ugh , kenapa aku berfikir macam-macam di kondisi seperti ini..

“umma dan appa ku masuk rumah sakit key..”
“maukah kau mengantarku kesana ? Aku sungguh tidak tahu harus berbuat apa” ujar ku sesegukan.

Key hanya terdiam dan mengelus kepalaku , memberiku rasa nyaman sesaat..setelah itu dia kembali ke menjalankan mobilnya , memutar arah ke rumah sakit seoul.
Aku bisa melihat dia khawatir , tetapi aku tau dia ingin membuat ku tenang..dia hanya sesekali mengelus tanganku sambil menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang.
Aku tak bisa menahan tangisku , sepanjang perjalanan yang ku lakukan hanya menangis dan menangis.
Sampai di rumah sakit pun , key yang memapahku dan berbicara di resepsionis.

Setengah jam..Satu Jam..

Dokter pun keluar dari ruangan itu , saat bertemu kami , beliau hanya menghela nafas , dan memberitahu kami bahwa ummpa dan appa ku sudah tak tertolong lagi.
Aku lelah menangis , dan kini semua yang ku takutkan terjadi..pandanganku nanar , dan semuanya menjadi gelap.

Key POV

Aku mengerti apa yang dirasakan oleh hyo rii , saat ini dia berada di depanku , terbaring lemah..dia pingsan saat mengetahui kabar kematian orang tuanya , aku tidak tahu harus berbuat apa , aku hanya menunggu di sampingnya , aku tidak tahu harus menghubungi siapa , bahkan jin kii pun tak terpikirkan olehku.
Sampai aku merasa tangan dingin hyo rii yang ada di genggamanku bergerak.

“Hyo rii , kau sudah siuman , syukurlah” ujarku lega.

Yeoja manis ku menatapku bingung , dan bertanya “key , kita dimana ?”
Aku tidak berani menjawab apa-apa , aku tidak bisa mengingatkannya akan kejadian yang membuat dia pingsan dan harus ditempatkan di rumah sakit yang sama dengan orang tuanya.
Keadaan hening , sampai aku melihat ada air mata menetes dari sudut matanya.

“Hyo rii , sudah jangan menangis lagi,mereka sudah di surga” kataku sambil menghapus air mata di pipi yeoja manis ku.
Aku mencium keningnya , lalu berkata “Hyo rii , aku keluar sebentar mengurus semuanya , setelah itu kita akan memakamkan kedua orang tuamu” yang di balas dengan anggukan lemah hyo rii.

Author POV
Aku tidak tau harus berkata apa pada key , orang yang selama ini menjadi musuh bebuyutanku kini ternyata menemaniku dalam kondisi terburukku , aku terbaring di tempat tidur rumah sakit sedangkan jenazah orang tuaku sudah siap untuk di makamkan.
Aku kaget saat key mencium keningku , tapi ada rasa nyaman saat bibir nya menyentuh keningku. Hingga aku tak bisa marah dan hanya mengangguk menjawab semua kata-kata nya.
Umma .. Appa..Aku sudah merelakan kepergian kalian , ku harap kalian tenang di surga :)

Author POV

Aku berdiri di depan pusara kedua orang tuaku , sedangkan jin kii yang baru saja datang langsung memelukku erat , pelukannya yang biasa menenangkanku , kini dingin tak hangat lagi..ahh mungkin hanya perasaan ku saja.
Sedangkan dari sudut mataku , key yang sudah menemaniku beberapa hari ini menjauh dari kami , berdiri di bawah pohon rindang di depan gerbang makam.
Tidak ada air mata lagi kali ini , yang ada hanya mengikhlaskan kepergian mereka , dan menata kembali kehidupan baruku tanpa mereka.
Jin kii menggandengku , mengajakku pulang..hingga kami berpapasan dengan key , sorot matanya dingin , tidak seperti biasa kepadaku.

Aku melepas genggaman tangan jin kii , aku memeluknya sekilas “gomawo key..terima kasih telah menemaniku..” ujarku
Key pun hanya tersenyum , dan menjawab “sudah kewajibanku sebagai temanmu”

Jin kii pun menepuk pelan punggung key “gomawo key , sudah menjaga yeojachingu ku”
key hanya membalasnya dengan tersenyum.

Aku bisa melihat kepedihan di mata key saat jin kii merangkulku dan mengajakku naik ke mobilnya , tapi aku tidak bisa apa-apa , key hanya temanku dan jin kii adalah kekasihku dan aku mencintainya.

Jin Kii POV

Aku merasa sangat berdosa pada yeoja chingu ku , disaat terburuk dalam hidupnya aku malah sibuk dengan konser ku , tapi aku tak bisa apa-apa.
Semua sudah tuntutan profesiku , semuanya sudah kewajibanku , demi karirku , demi masa depanku bersama hyo rii.
Aku tau , key menaruh hati pada hyo rii sejak lama , tapi aku tak menganggapnya , karena ku pikir hanya suka biasa , aku tidak pernah tau kalau key akan seperti ini , berlaku sangat baik pada yeoja chingu ku sehingga yeoja ku pun bisa luluh dan sedih saat pergi bersamaku meninggalkan key.
Ah entahlah..
di mobil , hyo rii hanya terdiam tidak berkata apa-apa padaku , hanya menatap hujan diluar yang sudah semakin lebat mengguyur jalan.

Author POV

Aku tidak tahu apa yang ku pikirkan saat ini , aku masih sedih karena kepergian orang tuaku , tapi aku juga sedih melihat tatapan key saat melihat jin kii menggandengku pergi dari pemakaman.
Mungkinkah aku mulai jatuh cinta padanya ? Atau hanya perasaan sementara karena dia begitu baik padaku.

Key POV

Aku tidak berkata apa-apa saat jin kii membawa hyo rii pergi dari pandanganku , harusnya aku sadar bahwa hyo rii memang bukan milikku , mungkin aku hanya terlalu banyak berfikir , berfikir dia sebenarnya 'sedikit' menaruh hati padaku..
Tetapi aku tidak ingin egois menginginkannya , aku tau yeoja manisku mencintai jinkii , dan aku tau dia akan bahagia.
Ahh sudahlah , aku menarik selimut dan berusaha memejamkan mataku..

Author POV

Mobil yang jin kii kendarai sampai di pelataran depan rumahku , rumahku sudah sepi..keluarga dari umma dan appa ku sudah pulang ke rumah mereka masing-masing , kini aku hanya sendirian di rumah.
Tapi yang aku inginkan saat ini hanya beristirahat , tidur di tempat tidurku yang empuk di kamarku yang hangat.
Jin kii menggandeng tanganku , membuka kunci dan menyalakan semua lampu , hatiku perih melihat rumah ini , semua kenangan yang kumiliki bersama orang tuaku terasa terputar kembali diingatanku.
Aku masuk ke kamarku , lalu merebahkan diri di tempat tidur..rasanya nyaman , hingga mataku pun ingin terpejam , tapi aku masih ingat kalau jin kii berada di samping tempat tidurku , duduk , menunggu aku bicara.
“hyo rii..apakah kau ingin tidur ? sebaiknya aku disini saja atau pulang ?” tanya jin kii
“kau disini saja oppa , aku ingin ditemani “ jawabku manja.
Jin kii pun tersenyum manis , senyum termanis yang ku lihat sedari siang ini , lalu ia pun menempelkan bibir nya di bibirku , hangat dan manis seperti biasa,aku pun membalas ciumannya , hanya sebentar dan aku tersenyum.
“kau sebaiknya juga tidur oppa , aku tau kau juga lelah seminggu ini” kataku
Aku pun menarik namja chingu kesayanganku ketempat tidur , dan tertidur di pelukannya.

___End OF Flashback__
_
Aku tersadar dari lamunanku saat jin kii mencubit pipiku.
“hey..kau melamun” ujar jin kii
“ah tidak..aku hanya sedikit mengingat masa lalu..hehehe” jawabku sambil tersenyum

Tidak terasa 6 bulan berlalu setelah kejadian itu , kini aku akan menghuni apartemen mungil ini , dan sekarang semuanya sudah rapi berkat jin kii , aku akan memulai hidup baruku disini tanpa kedua orang tuaku , dan tanpa key..hatiku perih mengingat key.
Hey , aku kenapa ? mungkinkah aku menyukainya (?) tapi sepertinya percuma , karena key pun kini tak pernah mengabari ku lagi .
Setelah kejadian di makam itu key tidak pernah menghubungiku , yang aku tahu dari tema-teman ku dia menerima beasiswa S2 di London dan sampai sekarang dia menetap disana.
Aku hanya menganggap key sebagai best man ku , masa lalu ku , pria yang sangat berjasa buatku.
Tapi Jin kii , dia kekasihku dan masa depanku , sangat tidak baik kalau aku masih saja memikirkan key yang jelas tidak ingat padaku.

Hari sudah larut , tetapi jin kii masih asik menonton televisi di kamarku sambil mengunyah sup bola ayam yang baru ku hangatkan untuknya.

“oppa , sebaiknya kau pulang dan tidur “ kataku sambil mengusap kepala jin kii

“mwo..aku menunggu mu sampai kau tertidur” kata jinki dengan mulut penuh ayam.

“bukankah kau besok ada acara menyanyi pagi-pagi? “ tanyaku

“Iya , tapi sejak kapan acara menyanyi ku menghalangi aku menemani kamu tidur” kata jin kii sambil meneguk habis minumnya.

Lalu tanpa ku duga jin kii membopongku naik ke tempat tidur dan berkata
“aku akan menginap disini malam ini , dan tak ada penolakan”
Aku mengerti yang jin kii mau , bukan hanya sekedar menginap atau tidur satu ranjang seperti biasa , tapi dia menginginkan lebih..ya tubuhku ,keperawananku yang sejak beberapa bulan kami pacaran telah ia dapatkan..
Aku pun tak kuasa menolak pesonanya , hangat tubuhnya dan lembut kulitnya yang bersentuhan dengan kulitku , hingga dalam hitungan detik saja kaos ku sudah lepas , dan kancing kemeja jin kii sudah terbuka sepenuhnya.
Bibir Jin kii yang lembut menyapu setiap inchi dari tubuhku hingga tubuhku bergetar , aku pun tak mau kalah , aku membuka semua yang menghalangi pergerakan ku dengannya , hingga kami sama-sama tak berbalut sehelai benangpun.

Malam semakin larut , tapi malam ini yang terdengar hanya suara lenguhan nafas jin kii di telinga ku , membisikkan namaku..kini tubuhnya sudah berada di atas tubuhku , menyatukan setiap bagian diri kami , saling berlomba , mendesah dan mengucurkan peluh..hingga kami sampai pada kepuasan kami dan hingga tubuh jin kii terkulai lemas di atas tubuhku , aku pun sudah lemas , namun tak ingin semua ini berakhir .

"ohh..hyo rii , saranghae.." kata jinkii..
"nado saranghae.."

aku memeluk jin kii erat , seolah tak ingin terpisahkan , tubuhnya menyatu dengan tubuhku , seolah seperti kepingan puzzle yang telah diciptakan untuk saling melengkapi.
Aku memandang namjachingu ku dengan tatapan sayang , aku melihat matanya yang tertutup dan mendengar desah nafasnya teratur.
Aku tidak mau dia tertidur , aku belum mau malam ini berakhir , ku ciumi pipi nya yang basah keringat , kugeser dan ku putar tubuhku perlahan , hingga jin kii kembali membuka matanya.
"kau menginginkannya lagi sayang ?" tanya jin kii sambil tersenyum nakal.
aku tidak menjawab kata-katanya , aku langsung melumat bibirnya , menjelajahi setiap bagian mulut nya dengan lidahku.
kini aku berada di atas tubuhnya , sibuk mencium segala bagian tubuh jin kii , mata , telinga , hidung , bibir , leher , pusar dan terus naik kembali ke bahunya , aku menggigit pelan telinga nya sambil mendesah "segala yang ada di dirimu milikku , jinkii"
"emh..hyo rii.." jinkii hanya menjawabnya dengan erangan kenikmatan.
mendengar erangannya aku lebih semangat untuk menciuminya , kini jari-jariku aktif menyentuh bagian sensitifnya.
"aku menginginkanmu hyo rii..sekarang.."kata jin kii.
aku menaiki tubuhnya , mengambil posisi ternyaman diatas tubuh jin kii , gerakan demi gerakan tubuhku disambut oleh erangan dan desahan jinki..
Jinkii pun tidak hanya diam , tangannya meraih apa yang ia bisa sentuh dari tubuhku , dan aahh dia menemukannya , bagian tersensitif ku , dia memainkan jarinya disana dan...
"ohh..ahh..ohh..jin kii.."aku tidak kuat lagi menahan gelombang kenikmatan yang kini menyebar ke seluruhh tubuhku , hingga kini aku yang terkulai lemas di atas tubuh jin kii.
Ternyata jin kii belum selesai sampai disitu , kini dirinya yang mengambil alih.
Dia kembali berada di atasku , membuka kedua kakiku , dan menyatukan kembali tubuh kami.
Aku yang sudah lemas tak sanggup merespon apa-apa lagi , hanya terkulai lemas tak berdaya , melihat aku seperti itu , jin kii semakin bersemangat , menggerakkan badannya lebih cepat di atas tubuhku , lebih cepat..lebih cepat dan aah...dia menumpahkan seluruh cairannya didalam.
Jin kii tersenyum manis padaku , aku kembali memeluk tubuhnya , menarik selimut dan enggan melepas kenikmatan ini.

Disela-sela kantuk dan lemasku , jin kii berbisik
"kita akan segera punya jin kii junior"
Aku pun tersenyum , dan mencium nya , hangat .. bukan ciuman menggairahkan seperti tadi , tapi ciuman sayangku pada yeojachingu ku yang kini sudah mendengkur pelan di pelukanku.

Aku terbangun karena panas sinar matahari menyengat kulitku , tirai sudah terbuka lebar , angin dari luar jendela pun sudah menelusup masuk ke selimutku.
Aku menguap lebar dan bertanya-tanya , sudah berapa lama aku tertidur.
Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 11 siang , ahh aku kesiangan , bahkan jin kii pulang aku tidak tau.

Padahal aku ada janji dengan klien hari ini , huh ..bisa gagal project iklan ku , aku merutuk , kesal.
Aku segera mengirim sms ke nomor Soo Hye asistant ku untuk meng handle semua pekerjaan ku hari ini. Aku berpikir rasanya bolos sehari saja tidak dosa , hahahah.
Aku beranjak dari tempat tidurku dan mengambil handuk untuk mandi , namun aku melihat segelas susu dan setangkup roti yang sudah siap santap , disampingnya ada secarik kertas.
"pagi yeojachingu kuu , kamu tertidur sangat pulas , semoga saat kau bangun susu dan roti nya masih hangat , nanti sore aku jemput , kita dinner di luar. saranghae jin kii"
aku tersenyum melihat pesannya , namun aku harus mandi.

Aku menyalakan shower hingga batas air hangat , aku membasuh tubuhku dengan sabun dan shampoo wangi favoritku , ku bersihkan setiap sela-sela tubuhku yang semalam dijelajahi oleh jin kii.
setelah seluruh badanku penuh sabun , aku membilasnya.
Rasanya tubuhku seperti di charge kembali , segar .
Ku balut tubuhku dengan kimono dan ku lilit rambutku dengan handuk agar cepat mengering , sambil meminum susu dan memakan roti yang dibuatkan jin kii aku menyalakan televisi.
Channel infotainment..
"ehm..Lee jin kii , baru-baru ini anda digosipkan menjalin asmara dengan partner duet anda , jessica ..apakah itu benar ?"
tanya wartawan infotainment.
"ehm..kami hanya sebatas rekan bisnis , namun jika nanti ada sesuatu di antara kami , siapa yang tahu ?"
Jawab jinkii sambil tertawa dan merangkul pasangan duet nya , jessica.
Aku tersedak , susu yang baru ku minum setengahnya ku semburkan kembali , aku tak menyangka dengan jawaban jin kii barusan.

Aku sungguh sudah tak berselera dengan roti dan susu nya , aku mematikan televisi , sungguh malas melihat tayangan gosip tentang kekasihku.
Aku menuju lemari pakaian , aku memilih terusan selutut yang cantik berwarna biru muda dengan syal berwarna krem yang kulilitkan sekali di leherku.
Tidak lupa aku mengoleskan deodoran agar seharian , tubuhku terbebas dari bau badan.
Di depan meja rias , aku menata rambutku dengan set rambut elektrik , sebentar saja dengan sentuhan styling gel dan sedikit foam , rambutku sudah melengkung sempurna.
Aku merias wajahku dengan warna natural , eye shadow cokelat muda , blush on cokelat ku balurkan dengan sempurna di wajahku , tidak lupa lip gloss rasa apel ku oleskan di bibir ku.
Dari deretan sepatu ku , aku memilih sepatu flat krem yang senada dengan syal ku ,dengan menenteng birkin bag senada dengan sepatuku aku pun melenggang keluar apartemen dengan perasaan galau , aku harus menemui jin kii dan meminta klarifikasi nya,belum pernah rasanya jin kii sebaik itu pada wanita selain aku , rutukku dalam hati.
Aku menyetop taksi yang lewat di depan apartemen ku , langsung menuju satu tempat , apartemen jin kii .
Sesampainya di apartemen jin kii , aku membeli banyak bahan makanan untuk memasak bersama jin kii , sudahlah malam ini kami tidak usah makan diluar , memasak bersama saja , bukankah lebih romantis (?)
Dengan tangan penuh belanjaan , susah payah aku buka pintu apartemen dengan kunci cadangan yang jin kii berikan padaku.
Selangkah demi selangkah aku masuk ke apartemen jin kii,aku mendengar suara yang sangat ku kenal , bahkan sangat ku hafal..
Desahan nafas jin kii , dan tawa nakal tertahan seorang yeoja.

__to be continued___

9 komentar:

  1. ??? woaaaaaaa !!! akhir akhirnya kok ngeyadong sih ??? *aku masih dibawah 17 tahun !! harusnya ini tergolong NC-17 di protec !!! yang bagian fashion terlalu detail xD BUT GOOD JOB xD !! komen ku kurang panjang pa kependekan ? wkkwkwkw :D sama EDIT dulu eon sebelum di post,,teliti lagi xD ada yang salah ketik tuh *tunjuk tunjuk xD
    sekian dan terima kasih xD *eon juga comment dong di blogku xD ._.v

    BalasHapus
  2. tambahin lagi dikit xD NEXT CHAP xD

    BalasHapus
  3. wuakakakak bagus Ki yadongnya :D *evil laugh*
    inikah yg mau kmu selesein ? ga sabar liat lanjutannya
    wkwkwkwk dan jangan lupa FF kita
    bhahaha

    BalasHapus
  4. @istrinya kyu : haduh nenek bawel makasi ya , males edit nya , intinya yang penting yadong ..kekekek~
    @icha : huahaha , makasi ya .. tunggu aja , taun depan kayanya baru jadi *kidding* aku usahain secepatnya ya chingu :*

    BalasHapus
  5. wkwkwk taun depan kiamat ! :O #PLAK
    wookey saya setia menunggu dan kelanjutan yg part 3 ini
    HWAITING !!

    BalasHapus
  6. annyeong XD new readers belum baca sih wkwkwkw cuma ninggalin jejak aja dulu wkwkw ini enda yang admin di KFFNC ^^

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. makasi ya enda udah mau mampir dan meninggalkan jejak , moga kapan" bisa sempet baca ^^ ditunggu komentar dari sesepuh KFFNC ;p

    BalasHapus