Search

Selasa, 10 Mei 2011

Its not too late Part 4

Sujud Syukur akhirnya Part 4 nya selesai , tapi di part ini aku minta sarannya ya dari reader mau di bawa kemana hubungan kita nya .. nyanyi
hahaha..
pokoknya abis baca comment ya , dan share aja ide dan pendapat kalian tentang ending FF ini .

Thankyou !! Kisseu Kisseu
Lempar bias masing masing



Tittle : Its Not Too Late Part 4
Genre : NC 17 +
Cast : Kim Hyo Ri , Kim Kibum , Lee Taemin , Park So Hye , Find by your self ;)



“Brukk…”
Seseorang menabrakku..
“aww sakiit..” keluhku.
“mianhae nuuna” kata pria itu sambil membantuku berdiri dan membersihkan pakaianku.
“omooo~ taeminnie…” kataku
Aku sedikit kaget bisa bertemu dengannya di mall ini , taemin adalah sepupu sekaligus sahabat key sewaktu di senior high school dan di college dulu.
“Hyo Rii…” kata taemin langsung memelukku.
Aku membalas pelukannya , hangat .
So Hye langsung menghampiri kami yang sedang mengobrol mengenai kehidupan setelah lulus college..
“emm , bagaimana kalau kita mengobrol di café saja , sambil makan .. aku lapar..” kata So Hye sambil memegangi perutnya , yang seperti 10 hari tidak makan.
“mianhae , aku tidak bisa..aku harus segera pergi..”kata taemin.
“padahal aku masih ingin bertanya banyak..” kataku lesu.
“omo~ , pasti kau mau menanyakan tentang musuh bebuyutanmu , si key itu kan ?” Tanya taemin sambil cengar cengir.
“ya~ kau ini , selalu saja langsung ke pokok permasalahan” kataku sambil menjitak kepalanya.
“ini kartu namaku , kalian boleh menghubungiku kapan saja , dan kita bisa pergi makan lain waktu” kata taemin sambil membagikan kartu namanya kepada aku dan So Hye .
“gomawo .. “
“Bye.. ~”taemin pun meninggalkan kami dengan setengah berlari , mungkin dia sedang ada jadwal latihan , karena ku dengar-dengar dia sekarang memulai debut nya sebagai penyanyi solo setelah beberapa tahun lalu sukses dengan boyband nya sehingga membuat dia digilai banyak yeoja.
So Hye memandang kepergian taemin dengan sedih dan ada rasa rindu yang dalam disana , aku sangat mengenal So Hye , mungkinkah ?
“hey so hye , mengapa kau memandangi taemin seperti itu ?”
“sudahlah , jangan sedih..kita hubungi taemin nanti..” kataku sambil menariknya ke konter es krim.
“sedih ? tidak mungkin..” hahaha , ujarnya sambil memaksa tertawa.
Aku hanya tersenyum , So Hye sangat buruk dalam ber-akting.
Kami berjalan pulang sambil memakan es krim yang tadi kami beli , dan berencana makan di kedai makanan italia yang ada tidak jauh dari apartemenku.
Aku sangat menyukai makanan italia disini , citarasa nya khas , apalagi escargot nya , membuatku meneteskan liur bahkan sebelum sampai di resto nya.
Kami duduk di balkon café yang menghadap ke jalan , suasananya sejuk , angin bertiup perlahan dan tempatnya yang teduh membuat aku mengantuk , namun aku melihat ada yang berbeda dari raut muka So Hye antara sebelum dan sesudah dia bertemu taemin.
“ Ya ~ So Hye..kenapa kau melamun “ kataku.
“ mwo ? aku tidak melamun “ elak So Hye
“ Sudahlah , kita berteman sudah sangat lama , kau masih menginginkan taemin rupanya “ dorr ! ujarku dalam hati , kena kau.
“ ahh sudahlah , lupakan..” katanya gusar.
Akupun hanya diam , tidak lama kemudian , pasta dan kopi mocca yang ku pesan datang , dan kami pun menikmati santap siang hari itu dengan pikiran masing-masing.
Aku mengantar So Hye sampai apartemennya , hingga saat ini So Hye masih bungkam dan tidak berbicara apapun , aku pun sedikit menyesal membahas topic tersensitif bagi So Hye.
Bagi dia , Taemin adalah masa lalu nya yang sangat buruk sekaligus menyenangkan , kenangan demi kenangan demi kenangan pun berputar di kepalaku.
*Flashback*
Hari itu adalah pengumuman kelulusan Senior High School di sekolah kami , saat iku aku belum mengenal Jin Kii , namun aku sudah bermusuhan dengan Key dan bersahabat dengan So Hye.
Seperti biasa , aku dan key beradu mulut tentang nilai kami yang baru saja di pampang di madding sekolah , dan ternyata kali ini aku mengalahkannya.
“ kau hanya beruntung hyo rii “ kata key , sinis.
“ ya ~ kau iri padaku kim kibum ! “ aku menjawab dengan tak kalah sengit .
Saat sedang asyik bertengkar dengan key , teman-teman yang lain sudah sibuk saling mencoret pakaian teman mereka , membubuhkan tanda tangan atau menyemprot seragam teman mereka dengan pilox yang sengaja mereka bawa dari rumah.
“ em..Hyo rii , sudahlah..aku mengaku kalah padamu..” kata key.
“hah ? apa aku tidak salah dengar ? seorang kim kibum mengaku kalah “ ejekku.
“sudahlah hyo rii , lebih baik kau cari So Hye , ku pikir kau pasti ingin bertemu dengannya di hari terakhir kita bersekolah “ jawab ke ,serius.
Akupun segera berbalik , dan terbengong , mengapa bisa seorang key mengucapkan hal seperti itu , mungkin dia lagi waras (?)
Namun saat aku baru saja berbalik , aku dapat merasakan seseorang memelukku dari belakang , dan aku sangat mengenal harum tubuh orang itu.
“ YA ~! KIM KIBUM APA YANG KAU LAKUKAAAANNN !! “
Aku sangat shock ketika mengetahui yang memelukku adalah key , aku berusaha berontak melawan pelukannya , namun tenaga nya lebih besar dan tidak berpengaruh apa-apa.
“ Diamlah yeoja babo ! apakah kau mau seluruh sekolah melihat kejadian ini “ katanya sambil berbisik di telingaku.
Ada perasaan aneh saat ia memelukku dan membisikkan kata-kata itu , hangat dan membuatku merinding.
“ Tapi kau tidak harus memelukku kan..” kataku sambil berusaha melepaskan diri.
“ Diamlah , aku hanya butuh waktu beberapa detik “
Saat ia berkata seperti itu , aku merasa tangannya sedang bergerak mencari sesuatu di saku celananya , dia mengambil spidol dan menuliskan namanya di bahu baju seragamku , lalu ia berbisik
“ ku harap kau takkan melupakanku “
Dan aku bisa merasakan , pelukan itu melemah dan menghilang , saat aku menoleh key sudah berjalan menuju kelas.
Aku sadar pipiku memanas , mungkin bila ada orang yang melihat , sekarang aku sudah seperti kepiting rebus (?) ahh sudahlah , tidak ada orang yang melihat insiden barusan ini , hehehe. Pikirku dalam hati.
Aku segera bergegas pergi untuk mencari So Hye , kami belum bertukar cerita mengenai nilai atau mau kemana kami setelah ini , hingga saat aku mencari So Hye di belakang sekolah , tempat kami biasa mengobrol , aku mendengar suara So Hye dan Taemin , namja yang baru menjadi kekasihnya beberapa bulan ini.
“ taemin ! aku tidak mau mengandung dan melahirkan anak ini , aku tidak menginginkannya ! “
Aku bisa mendengar So Hye setengah berteriak , berbicara pada Taemin.
“ Tapi dia anak kita , kita pasti bisa melewatinya , kau pasti bisa mengandung dan melahirkannya dengan selamat , kita akan menjadi keluarga “ ujar taemin pelan , sambil berusaha memeluk So Hye.
“ Ya !~ aku belum mau menjadi ibu !! aku tidak mau !! “ Ujar So Hye sambil memukul-mukul badan taemin , dan So Hye pun menangis.
Aku tidak kuasa lagi melihat percakapan mereka , So Hye hamil ? Taemin ingin mereka menikah ? tetapi So Hye tidak mau. Ya , aku sedikit bisa menebak alas an So Hye tidak ingin menikah dulu , So Hye adalah tipe wanita ambisius , aku yakin , ia masih ingin mengejar karir nya , dan aku tahu , So Hye masih memiliki tanggung jawab pada perusahaan orang tuanya yang kini diambang kehancuran. Dan kami sudah merencanakan untuk bersama kuliah di Seoul University , hanya tinggal menunggu diterima atau tidak.
Aku tidak mengerti apa yang harus aku katakan , aku segera kembali ke kelas dan sebaiknya aku menunggu So Hye disana.
Tidak lama aku sampai di kelas , aku melihat So Hye menuju ke arahku dengan mata sembab.
“ Kau kenapa ? “ tanyaku , berpura-pura tidak tahu.
“ ya ~ jangan berpura-pura , aku melihat kau mengintip aku dan taemin di belakang sekolah tadi “ jawab So Hye
Degg , ternyata dia melihatku ..
“ehm , mianhae So Hye “ ujarku sambil memeluk So Hye
So Hye masih menangis di dalam pelukanku , ia mengatakan kalau besok dia akan ke sebuah rumah sakit di pinggir kota yang bisa menggugurkan kandungannya.
Aku hanya menghela nafas dan mengelus rambut So Hye , persahabatan kami yang begitu lama , membuat aku mengerti apa yang ada di dalam pikirannya hingga dia mau menggugurkan kandungan itu.
“ Lalu Taemin ? “ tanyaku .
“ kau tahu sendiri , dia akan kuliah di tempat yang sama bersama kau dan aku , namun aku rasa , hubungan kami cukup sampai disini , aku tidak bisa selalu merasa bersalah saat bersamanya , aku pikir , dia akan jauh lebih bahagia dengan wanita yang ingin cepat menikah dan memiliki anak “ kata So Hye.
“ apakah kau yakin ? “ tanyaku hati-hati
“ aku yakin , aku hanya ingin mengejar semua cita-citaku , bukankah melangkah berdua lebih sulit daripada melangkah sendiri “ katanya.
“ ya ~ tapi saat kau terjatuh , setidaknya ada yang menyanggamu dan memelukmu “ kataku
“ aku tidak bisa bersama taemin , itu saja . dia terlalu baik buatku. Sampai saat ini mungkin aku masih mencintainya , tapi pasti aku bisa melupakan cinta kami “ Ujar So Hye sungguh-sungguh.
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah So Hye mengatakan itu , dia adalah seorang wanita yang keras kepala , kata-kataku tidak akan mengubah apa-apa , padahal aku sangat mengetahui , kalau taemin sangat mencintainya dan ia bukankah ia mau bertanggung jawab , ah .. membingungkan.
So Hye POV
Taemin masih mengantarku pulang setelah kejadian di belakang sekolah , namun aku tidak memperbolehkannya mampir ke rumah , aku takut akan kembali tergoda untuk tetap menjadi pacarnya dan melakukannya kembali di rumahku , tempat saat pertama kalinya aku melepas keperawananku untuk namja paling tampan di kelasku.
Hari ini kami merayakan hari jadi kami yang ke dua bulan , bukan dengan dinner di restoran mewah ataupun jalan-alan di taman bermain seperti yang dilakukan remaja-remaja pada umumnya . Rencananya hari ni kami akan memasak bersama di rumahku sepulang sekolah nanti.
Sepanjang perjalanan ke rumahku , taemin terus menggandengku dan sesekali mengecup mesra jemariku , dia terlihat begitu bahagia hari ini , begitu jugan dengan aku.
Sebelum sampai di rumah , kami mampir ke mini market untuk membeli bahan untuk membuat Bibimbap atau Nasi campur , yang dalam hal ini taemin lah ahlinya. Sedangkan aku mungkin hanya akan membantunya memotong sayuran atau daging.
Sampai di rumah , ternyata appa dan umma ku belum pulang dari tempat kerja mereka , ya mungkin mereka pulang malam seperti biasanya , bahkan aku juga tidak peduli.
Setelah mendapatkan es krim yang aku inginkan , aku langsung menyalakan televisi dan menonton kartun favoritku sambil memakan eskrim nya , sedangkan taemin sibuk membereskan bahan untuk membuat Bibimbap.
Sedang asiknya melahap eskrim , taemin datang dan merebutnya.
“ Yaaaa ! itu eskrim ku ..”
“ Ini buatku saja , sekaligus hukuman buatmu karna tidak membantuku menyiapkan bahan makanan”
Kata taemin sambil tersenyum jahil.
Aku yang tidak terima perbuatannya langsung merebut kembali eskrimnya dan sebisa mungkin memasukkan semuanya ke mulutku , yang mengakibatkan eskrim nya berceceran di bibir dan daguku. Namun tetap saja aku puas melihat wajah cemberut taemin.
“ kau sungguh jelek chagi~ya” kata taemin
Sedangkan aku hanya tertawa sambil mencari tisu yang ku simpan di dalam task u.
“ cari apa ? “ Tanya taemin
Sambil bertanya seperti itu , taemin meraih daguku dan mencium bibirku yang masih belepotan eskrim , aku sedikit menolak namun aku sangat nyaman dengan sensasinya , bibirku yang dingin akibat memakan eskrim menjadi hangat karena bersentuhan dengan bibir taemin , ciuman yang tadinya hangat menjadi semakin panas saat lidah taemin menjilat bibir dan daguku.
“emh..sudahlah chagi..” aku mendesah.
“hmm..”
Taemin menggigit bibirku perlahan , namun setelah itu melepaskannya dan tersenyum padaku.
“Akhirnya aku merasakan es krim nya juga , rasanya enak” kata taemin sambil mengedip nakal , dan dia pun kembali ke dapur untuk memasak. Aku yang masih antara setengah sadar sedikit kesal dengan perlakuan taemin , kenapa hanya berhenti sampai disitu. Huh
Tapi aku pun mengikuti taemin ke dapur dan kami pun memasak bersama , hingga semua makanan yang kami masak sudah tersaji lengkap di meja , tidak lupa dengan sebotol soju untuk melengkapi makan siang ini.
Kami pun makan bersama , rasanya aku sangat bahagia merasa seperti sepasang suami istri , memasak bersama dan makan bersama. Selesai makan , aku dan taemin minum soju yang tadi sudah kami beli hingga wajah kami sudah sama-sama memerah , dan entah siapa yang memulai kami mulai berciuman , saling berbagi rasa soju yang masih menempel di mulut kami.
Sangat tidak nyaman bercumbu di meja makan , hingga akhirnya taemin pun menuntunku menuju kamarku. Di rebahkannya tubuhku di tempat tidurku yang berukuran single bed. Sedangkan taemin di depanku perlahan membuka kancing kemeja seragamnya satu persatu , sambil menurunkan celana seragamnya , hingga aku melihat untuk pertama kalinya kekasihku tanpa baju dan dengan celana boxer pendek yang tidak mampu menutupi gundukan yang pasti sudah mengeras akibat ciuman panas di meja makan tadi.
Taemin pun menaiki tubuhku , mencium keningku , mataku , hidungku dan bibirku sekilas hingga aku penasaran dan mendorong kepalanya agar menjelajahi lebih jauh tubuhku.
Merasa diberi kesempatan , taemin pun beralih ke telingaku , dijilatinya daun telingaku dan digigitinya pelan hingga aku mengerang kegelian , sedangkan tangannya membuka baju seragamku dan melemparnya sembarangan. Kini aku dan dia sama-sama hanya berbalut pakaian dalam yang dengan cepat terlucuti begitu saja.
Taemin terus menelusuri setiap bagian tubuhku dengan lidahnya , diciuminya leherku dadaku dan dihisapnya perlahan nipple ku bergantian , hingga membuatku melenguh tak karuan. Sedangkan tanganku yang bergerak bebas mencari cari juniornya yang terasa mengeras menempel diantara kedua paha ku. Ku genggam perlahan junior nya sementara lidahnya masih bergerilya di buah dadaku , hingga aku berinisiatif untuk mengambil posisi 69 agar memudahkanku menikmati juniornya , yang sedari tadi berdenyut meminta perlakuan khusus.
Kini aku bebas memainkan juniornya di genggamanku , sedangkan taemin sudah asyik menjilati Mrs v ku , hingga tubuhku tak kuasa lagi menerima “serangan” yang di lancarkan taemin. Akupun tak mau kalah , ku jilat juniornya sehingga basah oleh saliva ku , perlahan ku masukkan junior taemin ke dalam mulutku , sedikit demi sedikit hingga masuk semua dan ujungnya menyentuh kerongkonganku.
Aku bisa merasakan taeminsedikit menggeliat karena mendapat perlakuan seperti itu dariku , lalu aku terus memainkan junior taemin di mulutku, menghisapnya dan memanjakannya dengan lidahku.
Cukup lama kami sama-sama saling memuaskan diri dengan oral , hingga tiba-tiba taemin menghisap dengan keras dan menggigit kecil clit ku , sehingga aku mencapai orgasme ku yang pertama tanpa bisa ku tahan lagi , hingga mengalirlah cairan cintaku begitu saja , yang langsung dihisap dan dijilat oleh taemin , dengan tercapainya orgasme ku pun ikut mengendurnya hisapan ku pada junior taemin.
Akhirnya taemin mendiamkan aku selama beberapa saat , membiarkan aku beristirahat dan meerasakan sisa-sisa kenikmatan yang barusan ia berikan padaku. Namun saat aku kembali terangsang dan putting ku mengeras , taemin kembali menghampiriku , dia menaiki tubuhku dan memposisikan juniornya di depan mulutku lagi walaupun kali ini dia mengocoknya sendiri dan hanya menekan-nekan juniornya di bibirku.
Saat junior taemin sudah tegang sempurna , dia membuka kedua pahaku , memperlihatkan mrs v ku yang masih memerah akibat perbuatannya tadi , dan tanpa penetrasi langsung saja dia memasukkan junior nya yang berukuran besar ke dalam mrs v ku yang sempat mongering karena orgasme barusn.
“ahhh…” aku merintih , terasa perih sekali di dinding mrs v ku , apa mungkin karena in kali pertama buatku , hingga sedikit terasa sakit. namun aku melihat taemin sangat menikmati sensasi saat memasukkan juniornya sehingga aku hanya menahan perih nya tanpa bisa berkata-kata , walaupun tanpa aku sadari setetes air mata jatuh di sudut mataku.
Melihat hal itu , taemin memelukku erat dan membiarkan juniornya diam tanpa bergerak di mrs v ku , menunggu mrs v ku terbiasa dengan kehadiran junior taemin di dalamnya.
Taemin pun mengecup bibirku pelan dan berbisik.
“saranghae chagi , mian”
Bisikkannya yang halus , malah membuatku geli dan makin ingin memberi kepuasan lebih padanya . Akupun menggoyang pinggulku perlahan sembari tersenyum genit pada taemin untuk memberitahu kalau aku tidak apa-apa dan permainan bisa kami lanjutkan. Mendapat signal baik dariku , taemin langsung mengimbangi goyangan pinggulku , bahkan dia mengimbanginya dengan menekan sedalam-dalamnya juniornya di mrs v , yang membuatku mendesah desah tidak karuan dan memanggil namanya.
“ taeminnie..ah~ ah ~ emm”
Mendengar desahanku taemin hanya tersenyum kecil , dan mempercepat goyangannya hingga aku..
“ ahh taeminiiee..aku mau sampaiii ahhh…” desahku .
“ iya chagi , kita sama-sama ya..ahh~”
Dengan berakhirnya desahan taemin , aku dapat merasakan cairan hangat menyembur didalam mrs v ku , bercampur dengan cairan cinta hasil orgasme keduaku .
Akhirnya kami berdua tergolek lemas di tempat tidur , tanpa sehelai benangpun. Dan ku lihat cairan sperma taemin mengalir di pahaku bercampur dengan darah segar keperawananku.
Taemin memelukku dengan hangat , berjanji akan menjagaku dan mencintaiku lebih dari yang sudah sudah. Aku menangis di pelukannya , entah karena apa. Taemin menghapus air mataku dengan kecupannya , dan dia membelai rambutku membuatku nyaman dan tertidur.
*Flashback End*


cause I know that he knows I’m unfaithful
and it kills him inside
to know that I am happy with some other guy
I can see him dying
I don’t wanna do this anymore
I don’t wanna be the reason why
Everytime I walk out the door
I see him die a little more inside
I don’t wanna hurt him anymore
I don’t wanna take away his life
I don’t wanna be…
a murderer
Our love
His trust
I might as well take a gun and put it to his head
Get it over with
I don’t wanna do this
Anymore
Rihanna -Unfaithful



Aku menangis mengingat kejadian itu , betapa bahagianya kami dulu dan seandainya saja aku tidak egois untuk menggugurkan kandungan kami , mungkin saat ini aku masih bersama taemin dan bahagia bersama anak kami. Miris memang , tapi semua sudah berlalu , bahkan taemin kini sudah menjadi artis terkenal , mungkin kalau dia menikah denganku dia tidak akan bisa menjadi seperti sekarang.
So Hye POV End
_________________________________
Hyo Rii POV
Baru saja aku keluar kamar mandi setelah seharian shopping bersama So Hye , aku melihat So Hye terisak di tempat tidurku sambil menelungkupkan tangannya sehingga ia tidak melihatku. Mungkin ada baiknya aku tidak mengganggu dia saat ini , tapi apa yang harus aku lakukan , haruskah aku menghubungi taemin dan bercerita semuanya tentang perasaan So Hye , atau aku harus tetap diam , melihat sahabatku tersiksa perasaannya.
TBC

2 komentar:

  1. kyaknya harus baca yg part sebelumnya lagi aku, udh lupa bersambungnya gimana .. kkkkkkkkkkkk
    bentar ya aku baca dulu #plak

    BalasHapus
  2. wakakakak .. okey , okey ..
    bentar ya , yang buatmu masih dalam proses :D ._.v

    BalasHapus